Rabu, 31 Oktober 2018

Memaafkan Disaat Mampu Membalas, Surga Menjadi Balasannya

Foto:nu.or.id
Assalamualaikum, Kawan Vera!

Beberapa bulan ini saya mendapatkan pelajaran hidup yang berharga. Belajar menerima rasa sakit sebagai berkah dengan cara memaafkan. Setelah saya membaca salah satu hadist tentang dasyatnya pahala ketika kita memaafkan kesalahan orang lain, padahal kita mampu membalasnya.

Rasulullah menjelaskan bahwa balasan bagi orang yang memaafkan kesalahan orang lain adalah surga. Beliau bersabda dalam hadist Ibnu Abbas:
" Kelak pada hari kiamat, ada pemanggil yang menyeru," Dimanakah orang-orang yang memaafkan orang lain? Kemarilah kepada Rabb kalian dan ambillah pahala kalian!". Dan bagi setiap muslim bila suka memaafkan maka Allah masukkan dia ke dalam Surganya."

Maaf memang merupakan kata yang sangat sederhana, namun terkadang sangat sulit untuk dikatakan. Satu kata maaf mampu memberikan kekuatan besar yang mampu menyembuhkan, tidak hanya pada yang diberi maaf namun juga bagi pemberi maaf. Memaafkan kesalahan orang lain memberi dampak yang besar bagi kesehatan, lo! Menurut sebuah penelitian terbaru dari Journal of Health Psychology, mengungkapkan fakta memaafkan diri sendiri atau orang lain bisa membantu kita terbebas dari rasa stres, depresi serta menghidarkan kita dari gangguan mental.

Ada banyak manfaat dari memaafkan kesalahan orang lain. Diantaranya: mendamaikan hati, memperkuat mental, kesehatan menjadi lebih baik, dan membuat lebih bahagia. Semua manusia pasti pernah melakukan kesalahan, dan kehilafan. Dengan memaafkan orang lain, tandanya kita menyadari bahwa kita sebagai manusia memanglah tidak sempurna. Tak luput dari kesalahan.

Saya memilih memaafkan, mengikhlaskan, dan melepaskan semua persoalan beberapa bulan ini yang menimpa anak sulung saya. Mencari solusi yang terbaik agar anak saya dapat kembali bahagia. Tidak menuntut atas apa yang telah terjadi dan menimpa anak saya. Saya membebaskan kemarahan saya dengan memaafkan. Semoga Allah menetapkan saya selalu pada keyakinan ini. Saya menyerahkan segala kegelisahan dan semua sakit dalam hati saya hanya pada Allah. Semoga dengan menulis ini bisa juga menjadi penyembuh dan terapi jiwa agar saya tetap pada jalan yang baik dan benar. Tetap tenang ketika ada rasa bergemuruh di dada, tetap tersenyum walau hati ini perih bagai ditikam belati.

Memaafkan adalah sebagai tanda seorang hamba yang merasa dirinya bukan siapa-siapa selain milik Allah, semua hidup yang telah, sedang, dan akan dijalaninya. Meyakini Kebesaran dan Keesaan Allah dalam hidupnya.

Dalam lubuk hati yang terdalam, saya pun memohon maaf lahir dan bathin. Semoga bisa menjadi pribadi yang bermanfaat untuk sesama, khususnya untuk keluarga yang amat sangat saya cintai.

#Postingan ini diikut sertakan pada ODOP Estrilook Comunity. Day 19.
Hari terakhir menulis di ODOP ini, memberikan kesan mendalam dalam hati saya. Membuat saya semakin suka membaca, lalu menuangkannya lewat buah pikiran menjadi tulisan. Menulis ampuh menjadikan saya pribadi yang lebih tenang dan tetap dapat berfikir waras dan bijaksana. Menjaga lisan dan menuliskan perasaan saya dengan  tulisan yang baik dan menjadikannya informasi bagi orang lain. Saya bahagia dengan menulis!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pengalaman Membaca Buku Wonderfull Mom

Foto: koleksi pribadi Hai, Kawan Vera! Beberapa hari lalu, datanglah sebuah buku antologi yang bertajuk Wonderfull Mom. Warna ...